Keluarga Baru yang Bahagia
November 19, 2022 2022-11-28 9:50Keluarga Baru yang Bahagia
Keluarga Baru yang Bahagia
Permasalahan yang akan di hadapi oleh keluarga baru
Suami belum memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap
Cinta dan kasih sayang tetap memerlukan dukungan sosial ekonomi yang memadai. Tanpa pemenuhan kebutuhan hidup dasar materiel, keharmonisan hiudp keluarga tidak mudah untuk dibina. Kesejahteraan sosial ekonomi sering menjadi faktor penganggu terhadap kerhamonisan hidup keluarga. Oleh sebab itu sebagai calon kepala keluarga maka suami sebaiknya harus memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap yang memadai sebelum menikah. Penyediaan sumber ekonomi keluarga dengan mengandalkan bantuan orangtua tiak akan bisa bertahan lama, apalagi bila sudah ahmil dan melahirkan anak yang perlu biaya hidup tambahan bagi anaknya
Keluarga belum dikarunia anak
Keluarga muda akan mengalami krisisi di usia perkawinan 1 s/d 5 tahun karena belum memiliki keturunan. Umumnya laki-laki dengan keakuannya menuduh isterinya tidak subur ( mandul ) padahal ditinjau dari ilmu kesehatan reproduksi kemungkinan tidak subur lebih besar pada laki-laki daripada perempuan. Kehadiran anak dalam periode ini dapat menjadi pengikat kasih sayang. Bahagia karena kehadian anak adalah sifat naluriah manusia, karena anak dapat menambah keharmonisan hidp berkeluarga baik bagi suami maupun isteri, bahkan dari orang tua kedua belah pihak. Kehadiran anak dari suatu hasil perkawinan memang banyak ditunggu oleh pasangan muda di negara berkembang yang masih kuat dengan adat budayanya.
Keluarga belum bisa membina jiwa toleransi
Suami isteri pasti banyak memiliki perbedaan dan sekaligus persamaan. karena itu dalam masa 1 tahun pertama adalah periode untuk memahmai perbedaan dan sekaligus persamaan kebiasaan dan perilaku suami isteri. Karena itu dianjurkan agar suami isteri baru menikah tidak terlalu lama hidup bersama orang tua kecuali orang tua tinggal sendiri dan sudah tua. Masa keindahan di sebuat bulan madu biasanya tidak berlangusng lama apabila tidak dibina maka akan segera berakhir. Perselisihan saling menghargai perbedaan dengan jiwa toleransi untuk membina kebersamaan. Suami isteri yang cerdas akan bijasana akan selalu berusaha untuk mencari titik temu guna menelesaikan perbedaan dengan sama-sama menguntungkan bukan kalan menang.
Karena pengaruh orang tua atau kebiasaan hidup masa lalu
Orang tua yang sukamelakukan intervensi terhadap hidup rumah tangga anaknya dapat menimbulkan krisis dalam hidup rumah tangga anaknya. orang tua tidak boleh memaksa anak menantu tinggal serumah dengan orang tua bila mereka ingin mandiri. orang tua yang bijak justru menawarkan hidup berpisah dan mandiri meskipun tidak jauh dari rumah orangtunya. terkadang dari sinilah intervensi orangtua terhadap keluarga baru akan sangat tinggi sekali.
Dampak dari permasalahan di atas saat tidak di selesaikan adalah
- Di dalam keluarga akan terus menerus konflik karena sulitnya mengatasi perbedaan pendapat, pandangan dsbnya.
- Keluarga yang terjebak di dalam kemiskinan, karena tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. jika sudah terjebak di dalam kemiskinan maka akan mudah sekali melakukan tindak kriminalitas dan merugikan masyarakat secara umum.
- Keluarga yang tidak memiliki anak akan mendapatkan stigma dari masayrakat, dan bahaya stigma dari masyarakat adalah sama dengan kasus pembulyan yang bisa menyebabkan kematian.
- Kemampuan dan daya juang keluarga baru tidak akan terbentuk di karenakan selalu di atasi oleh orang tuanyaa