Membina Hidup Rumah Tangga

Keberlangsungan kehidupan dimulai dari upaya bagaimana manusia membangun dan membina hidup rumah tangga yang harmonis, ideal, sejahtera dan dapat memberikan ketentraman dan kebhagiaan bagi setiap insan

Kemajuan hidup manusia baik akibat ilmu pengetahuan dan pendidikan serta
teknologi beserta contoh dari lingkungan langsung maupun melalui media masa telah banyak
merubah pola pikir, sikap dan perilaku manusia di abad sekrang. Pada masyarakat tradisonal
perkawinan lebih bersifat internal antara keluarga yang dekat. Sedangkan dalam masyarakat
modern , perkawinan bisa terjadi antar budaya, antar ras, dsbnya. Karena itu, upaya untuk
membangun hidup rumah tangga yang harmonis, damai, bahagia dan sejahtera bukan lagi di
tandai dengan banyak anak dan kekayaan materi tetapi lebih pada bagaiamana bisa menjaga
keseimbangan antara kepentingan diri individu dengan kepentingan pasangan yang menjadi
teman hidupnya.
Dilapangan ternyata untuk menjaga keseimbangan antar kepentingan di dalam
keluarga tidaklah mudah, kita jumpai terkadang seorang ayah ingin membeli rumah,
sedangkan seorang ibu ingin berkarir da nada kebutuhan anak untuk sekolah yang besar akhir
saat kepentingan masing-masing tidak terpenuhi maka daampak tidak menjadi harmonis
penuh dengan kecurigaan, sehingga ujungnya adalah konflik, saat tidak bisa di selesaikan
maka samapi ke perceraian. Bagaimana cara menjaga keseimbangan antara kepentingan diri
individu dengan keepntingan pasangan yang menjadi teman hidup ? Dari sini harapannya bisa
terwujudnya rumah tangga yang harmonis.

Membina keharmonisan hidup rumah tangga dengan ilmu Manajemen.


Pengertian harmonis menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah bersangkut paut
dengan harmoni atau seia sekata. Harmoni adalah keselerasaan. Dari berbagai kepentingan
yagn tidak selaras maka membuat tujuan dari pernikahwan tidak terwujud, untuk itu di
butuhkan menyelerasaan atau mengharmoniskan dari berbagai kepentingan. Supaya bisa
melarasakan berbagai kepentingan maka dibutuhkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
di zaman sekarang lebih di sebut dengan ilmu manajemen.
Pengertian manajemen menurut Drs H. Malayu S.P. Hasibuan menyatakan bahwa
manajemen adalah ilmu mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Unsur-unsur manajemen, penulis akan menjelaskan unsur-unsur pengaturan supaya
mengetahui gambarannya.
a. Pengantar
Pengatura adalah subyek yang melakukan pengaturan. Subyek pengatur di
dalam manajemen juga bisa menjadi obyek yang di atur, tetapi secara
kedudukan tetap menjadi subyek pengatur. Begitu juga di dalam keluarga,
subyek pengatur bisa suami atau istri tergantung kebutuhan di lapangan.
b. Obyek yang di atur
Obyek yang di atur adalah hal-hal yang terkena di dalam pengaturan. Banyak
sekali yang bisa menjadi obyek yang di atur mulai dari waktu, keuangan,
kesehatan, gaya hidup, rumah, mobil, anak, suami, istri, dsbnya. Obyek yang
diatur biasanya harus tunduk sesuai dengan aturan main yang di buat. Obyek
yang di atur harus spesifik atau focus.
c. Tujuan pengaturan
Setiap pengaturan ada alasan di dalam sebuah pengaturan, alasan pengaturan
biasanya terjadi masalah atau potensi masalah ke depannya. Maka tujuan dari
pengaturan supaya tidak terjadi masalah di kemudian hari.
d. Cara Pengaturan
Cara pengaturan di dalam manajemen tergantung dari obyek dan tujuan
pengaturan, contoh obyek yang di atur adalah kesehatan gigik anak, maka cara
mengaturya pada jam menggosok gigi pada anak, pasta gigih yang digunakan,
cara menyikat gigi yang benar, ini berbeda saat cara mengatur makanan pagi
hari.
e. Pelaksanaan Pengaturan
Di dalam pengaturan maka seluruh obyek yang di atur harus menjaankan cara
pengaturan yang telah di tetapkan. Saat obyek yang di atur tidak menjalankan
maka pengaturan akan sia-sia, dari sini tugas dari pengatur adalah memastikan
bahwa obyek yang di atur menjalankan aturan yang dibuat.
f. Kesuksesan dan Kegagalan pengaturan.
Setiap pengaturan bisa di katakan sukses atau gagal, dimana sukses dan gagal
dapat di nilai adalah obyek yang di atur mau berjalan sesuai dengan aturan dan
tujuan aturan pun bisa tercapai.
Kegunaan manajemen, Di tengah sumber daya yang beragama maka ilmu manajemen
berfungsi memberdayakan sumber daya yang ada untuk bisa mencapai tujuan
bersama sehingga tidak ada sumber daya yang sia-sia atau tidak efektif dan efisien
Mengapa manajemen dibutuhkan, Menurut T. Hani Handkoko Manajemen
dibutuhkan oleh semua organsiasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.

Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen :
a. Untuk mencapai tujuan
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
b. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menajga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak
yang berkepentingan dalam organisasi.
c. Untuk mencapai efisien dan efektivitas.
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar,
sedangkan efisien adalah capaian hasil lebih tinggi dari tenaga, uang, waktu
,dsbnya yang digunakan. Suatu kerja organisasi dapat diukuar dengan banyak cara
yang berbeda, salah satu cara yang umum adalah efisien dan efektif.
Begitu juga dengan keluarga yang dibangun untuk mencapai satu tujuan tetapi kita
menyadari bahwa kelaurga tidak hanya dua pasangan tetapi adaya lingkungan, anak,
pekerjaan, dsbnya yang terkadang memiliki tuntutan dan problematika sendiri-sendiri. Supaya tujuan keluarga tercapai tidak menghilangkan kepentingan yang lain
maka itulah fungsi dari manajamen. Jika tidak terjadi manajemen pada tujuan dari
pernikahan tidak tercapai, banyaknya bertentangan di dalamnya,

Contoh Penerapan Membangun Keharmonisan Rumah Tangga.


Penulis akan memberikan contoh di dalam melakukan pengaturan supaya terciptanya sebuah
keharmonisan di dalam keluarga supaya memiliki contoh penerapan di dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis akan memberikan contoh
Sebagai keluarga yang baru, mengalami kondisi dimana banyak sekali kebutuhan-kebutuhan
yang harus di penuhi. Sederhananya adalah suaminya mengalami obesitas dan isterinya
kekurangan gizi, maka dari sini membutuhkan manajemen gizi di dalam keluarga. Maka
langkah pertama adalah tentukan terlebih dahulu latar belakang atau alasan kita melakukan
pengaturan gizi di dalam keluarga. Setelah menetapkan latar belakang maka selanjutnya
menetapkan tujuan dari pengaturan gizi, rincikan pengaturan untuk siapa dan tentukan
batas waktunya, setelah itu tentukan langkah-langkah atau cara untuk mencapai cara
tersebut. Seperti makan-makanan yang sehat, makan dengan waktu tertentu, dan pastikan di
lapangan berjalan sesuai dengan cara yang telah di tentukan. Terakhir tentukan indicator
keberhasilan atau kegagalan di dalam pengaturan.

Latar BelakangKondisi suami yang obesitas
Kondisi isteri yang kekurangan gizi
Bagaimana memenuhi kebutuhan gizi keluarga?
TujuanTujuannya adalah tidak ada obesitas dan gizi pun tercukupi
CaraMakan pada waktu yang telah di tentukan
Makan sesuai gizi yang telah di tentukan
Tidak boleh makan di luar rumah
PenerapanJadwal makanan keseharian
Memaksa sendiri makanan keseharian
Belanja makan sesuai dengan ketentuan kesehatan.
Mengukur KeberhasilanPenurunan obseitas dari suami
Istri yang naik berat badannya
Indikator keberhasilan atau kegagalan didalam pengaturan gizi didalam keluarga

Dengan adanya ilmu pengetahuan management maka berbagai kepentingan di dalam
keluarga bisa terpenuhi dan tidak sampai membuat tujuan dari keluarga bermasalah.

Kesimpulan


Menciptakan keharmonisan di dalam keluarga adalah tugas suami dan isteri. Tugas suami
isteri ini bisa tercipta dengan menggunakan ilmu manajemen. Ilmu manajemen di dalam
keluarga tidaklah sekaku selayaknya sebuah perusahaan bisa fleksibel di dalam
penerapannya. Tanpa adanya ilmu manajemen maka yang tercipta adalah kekacauan di
dalam kelaurga

Leave a Reply